BIODATA

NAMA : FENY WARNASARI
NIM : 2013-31-087
KELAS : G

Senin, 18 Mei 2015

ORGANISASI FILE

ORGANISASI FILE

Organisasi File adalah suatu teknik atau cara yang digunakan untuk menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.
Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu :
1. Organisasi File Sequential
Merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas. Dalam organisasi berkas sequential, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan. Contoh : Lagu yang ada dikaset.
2. Organisasi File Relative
  • Suatu berkas yang mengidentifikasikan record dengan key yang diperlukan 
  • Record tidak perlu tersortir secara fisik menurut nilai key 
  • Organisasi berkas relatif paling sering digunakan dalam proses interaktif 
  • Tidak perlu mengakses record secara berurutan (consecutive
  • Sebaiknya disimpan dalam Direct Access Storage Device (DASD) seperti magnetic disk/drum. 
  • Contoh : Lagu yang ada pada CD (Compact Disk)

3. Indexed Sequential
Merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengorganisasi kumpulan record-record yang membutuhkan akses record secara sequential maupun secara individu berdasarkan nilai key. Contoh : Mencari arti kata dalam kamus.
4. Multi – Key
Merupakan organisasi yang dapat mempunyai sebuah file yang di akses dengan banyak cara. Contoh : Sistem perbankan yang memiliki banyak pemakai.
  
Secara umum keempat teknik dasar tersebut berbeda dalam cara pengaksesannya, yaitu :   

1. Direct Access;

Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada. Contoh : Magnetic Disk.
2. Sequential Access;

Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesan record-record di depannya. Contoh : Magnetic Tape.


Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemilihan organisasi file :
  • Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan 
  • Volume dan frekuensi dari transaksi yang diproses 
  • Respontime yang diperlukan


Cara memilih organisasi file tidak terlepas dari 2 aspek utama, yaitu :
1. Menurut Model penggunaannya ada 2 cara :
  1. Batch; Suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok.
  2. Interactive; Suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu record demi record.
2. Menurut model OPERASI FILE ada 4 cara :
  1. Creation;
    • Membuat struktur file lebih dahulu, menentukan banyak record baru, kemudian record-record dimuat ke dalam file tersebut.
    • Membuat file dengan cara merekam record demi record.
  2. Update;
    • Untuk menjaga agar file tetap up to date.
    • Contoh: Insert / Add, Modification, Deletion.
  3. Retrieval;
    Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan informasi.
    Inquiry: Volume data rendah, model proses interactive.
    Report Generation: Volume data tinggi, model proses batch.

    File Retrieval terbagi 2, yaitu :
    • Comprehensive Retrieval,
      Mendapatkan informasi dari semua record dalam sebuah file.

      Contoh : * Display all
      * List nama, alamat

    • Selective Retrieval,
      Mendapatkan informasi dari record-record tertentu berdasarkan persyaratan tertentu.

      Contoh : * List for gaji = 100000
    * List nama, npm, for angkatan = 93
  4. Maintenance;
    Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program dalam mengakses file tersebut.
    • Restructuring
      Perubahan struktur file.

      Misalnya :

      Panjang field diubah, penambahan field baru, panjang record dirubah.
    • Reorganization
      Perubahan organisasi file dari organisasi yang satu, menjadi organisasi file yang lain.

      Misalnya :

      * Dari organisasi file sequential menjadi indeks sequential.

      *
      Dari direct menjadi sequential.
Sumber : 


Sabtu, 11 April 2015

Parameter Penyimpanan Sekunder

Waktu Akses Acak
 
Waktu tunda akses adalah waktu yang diperlukan untuk operasi pencarian lokasi penyimpanan. 
Waktu tunda akses acak ditentukan oleh dua parameter yaitu :

Seek time adalah waktu pergerakan head untuk mencapai track untuk silinder lokasi data. persamaan:

S = Sc + Si
Keterangan :
S   = Seek time
Sc = waktu penyalaan awal 
L    = jarang yang ditempuh
Si   = waktu untuk bergerak antar track
2.Rotational Latency adalah waktu untuk mencapai blok record yang diinginkan. 
Persamaannya :
r = ½ * ((60 * 1000)/RPM)

RPM adalah jumlah putaran permenit , biasanya di informasikan oleh pembuat perangkat.
Contoh soal :
                Suatu hardisk berkecepatan putar 8000 RPM
                Berapa rotational latency pada hardisk tersebut?
                Jawab : r = ½ * ((60 * 1000) / (8000) = 3,75 milisecon
 
 Transfer Rate (Tingkat)

Metode Blocking adalah metode penempatan – penempatan record pada block fisik penyimpanan 
sekunder. BFR atau blocking factor yaitu angka yang menunjukan jumlah record yang diharapkan 
dapat ditampung pada satu blok.
Berdasarkan ukuran dan rentangan record, blocking terbagi menjadi tiga metode yaitu :
  •   Fixed blocking (pembulatan hasilnya kebawah)
Persamaan : 
B fr = [B/R]

Keterangan :
B = Ukuran blok
R = Ukuran record
Contoh soal :
                Ukuran record= 500 byte
                Jumlah record = 10.000 record
                Pertanyaan :
 1. Berapa Bfr?
             2. Berapa jumlah blok (b) yang diperlukan ?
             3. Berapa ruang hardisk yang diperlukan ?
                Jawab : 
1.  Bfr = [B/R] = [4048/500] = 10 record
2.  Jumlah bllok yang diperlukan (b) = [n/Bfr] = [10.000/10] = 1.000 blok
3.  Jumlah ruang yang diperlukan adalah = b* B = 1000 * 4048 = 4. 048.000 byte

  •  Variable Length Spanned Blocking
Persamaan:
Bfr = (B-P) / (R+P)

Keterangan :
B = Ukuran blok
R = Ukuran record
P = Ukuran pointer blok
Contoh soal :
                Ukuran blok = 4048 byte
                Ukuran rcord = 350 byte
                Ukuran pointer blok = 6 
Jawab :
                Bfr = (4048-6) / (350+6) = 11,35 record

  •   Variable Length Unspanned Blocking
Persamaan :
Bfr = (B-1/2 R) / (R+P)

Keterangan :
B = Ukuran blok
R = Ukuran record
P = Ukuran pointer blok
Contoh soal :
                Ukuran blok = 4048 byte
                Ukuran record = 350 byte
                Ukuran pointer blok = 6
Jawab : 
                Bfr = (4048 – ½ * 350) / (350 + 6) = 1989,89 rrecord

Track Dan Kapasitas

Jumlah data yang dapat diakses pada suatu saat menentukan efektifitas pengaksesan acak.
  •   Penggunaan track
  •  Interblok gap
  •  Blok pointer

 Pemborosan Ruang

      Pemborosan ruang adalah besar ruang yang tidak digunakan untuk menympan data.
      Pemborosan ruang diukur secara relative yaitu :
  •  Pemborosan Karena gap ( Wg)
  • Pemborosan karena blocking (Wr)
     Nilai pemborosan dapat dihitung berdasarkan :
  •  Karena gap
  •  Karena blocking (per blok)
  •  Karena menggunakan metode blocking
Pemborosan karena gap :
Wg = G/Bfr

Pemborosan karena blocking (per blok) :
Wr = B/Bfr

Pemborosan untuk fixed blocking : 
W = Wg + Wr

Pemborosan untuk variable length spanned blocking :  
W = P + ((P +(B/ Bfr)

Pemborosan untuk variable length unspanned blocking :
W = P + ((1/2 R + G) / Bfr)
Keterangan :
P   = Ukuran pointer blok
R   = Ukuran record
G   = Ukuran gap
B    = Ukuran blok
Bfr = Blocking factor

Perhitungan Transfer Rate

       Transfer ret adalah besarnya kecepatan data dapat ditransfer. Transfer diukur dengan satuan 
byte/detik.
Ada dua pengukuran yang bergantun transfer rate, yaitu :

·     Record transfer time (Tr)
Waktu yang diperlukan untuk transfer record dengan panjang record R.
Persamaan : 
Tr = R/t

·     Block transfer time (btt)
Waktu yang diperlukan untuk transfer satu blok data, 
Persamaan :
                
Btt = B/t

Keterangan : R = Ukuran record
          B = Ukuran blok
          T = transfer  rate
  
Bulk Transfer Time 

      Transfer rate time adalah kecepatan transfer data sesaat. Untuk pembacaan data besar 
(terdiri dari beberapa blok) didefinisi sebagai bulk transfer time (t1).
Persamaan :
                T1 = (R) / ((R+W)/t)+S1
Dengan S1 adalah waktu pencarian continyu dengan nilai
                S1 = 1 / ((R+W)/t)
Sehingga  :
t1 = (t/2) + (R/(R+W))


Sumber :